Kamis, 21 Agustus 2008

Wanita dimata tiga agama

YAHUDI

Wanita dianggap sebagai sumber laknat karena dialah yang membuat Adam terusir dari Surga. Ayah berhak menjual anak perempuan kalau ia tidak mempunyai saudara laki-laki. Martabat wanita sama dengan pembantu. Ketika haid wanita harus mengasingkan diri, tak boleh berkumpul dgn keluarga, tak boleh memakan makanan buatannya…waduh kasian bener.

KRISTEN

“Tidaklah Adam yang tertipu tapi Hawalah yang tertipu, sehingga ia termasuk dalam kesalahan”.( I Timotius 2 : 4 ) sama dg si Yahudi. Ta’boleh mengajar (I Timotius 2: 11-12). Bapak dapat menjual anak perempuannya (Keluaran 21:7). Bahkan hingga th 1805 M undang-undang Inggris masih memperbolehkan suami menjual istrinya, lho. Paus Jeraum mengatakan, perempuan itu pokok kejahatan dan sumber perdayaan. Akhirnya Paus Cregorius VII memberi keputusan, para padri Kristen dilarang keras beristri, karena meraba tubuh perempan itu najis, ampun dech, ane ga ikutan.

ISLAM

Islam mengajarkan bahwa Adam dan Hawa sama bersalah dan sama bertanggung jawab akan kesalahan mereka memakan buah terlarang (baca Q.S: Al-baqarah:36, Al-A’raf:20-22, Thaahaa:120-21). Pada An-Nahl:58-59, Allah SWT mencela orang yg membunuh anak perempuannya. Islam mewajibkan seorang Ayah memelihara anak perempuan, memberi nafkah hingga anaknya menikah, dan memberi bagian waris. Wanita dalam Islam memiliki hak untuk menentukan calon suami, boleh menolak calon yang diajukan orangtua. Laki-laki wajib memberikan mahar kpd calon istri. Dalam hal haid, Rasulullah SAW bersabda: “Segala sesuatu boleh untuknya kecuali jima”. Ketika wanita menjadi seorang ibu, anaknya wajib untuk berbakti (Al-Ahqaf: 15), mendoakannya (Al-Isra`: 23-24). Adakah ajaran lain yang lebih memuliakan wanita selain Islam? 

Nb: buat lelaki, bebanmu berat lho, jadi berbekallah!

Tidak ada komentar: