Rabu, 20 Agustus 2008

Orang maiyah

Ini adalah sebagian isi dari buku "Orang maiyah" karangan "Emha Ainun Nadjib" yg saya kutip di buku beliau.....ini kutipanna
ORANG MAIYAH

ORANG MAIYAH bukan pengarang, apalagi yang
pekerjannya adalah mengarang-ngarang,
mereka-reka: menuliskan sesuatu dalam rangka
menulis itu sendiri, tak penting substansi dan
kenyataan nilainya, tak penting mereka memiliki
akar pengalaman atas yang ditulisnya atau tidak.

ORANG MAIYAH bukan pengarang, bukan
penulis.

ORANG MAIYAH adalah orang hidup yang
menghidupi kehidupan dengan tuntas
menjalaninya, merenunginya, menghayatinya,
menangisi dan mentertawakannya. Tulisan hanya
salah satu output tak sengaja dari laku perjalanan
nilai mereka.

ORANG MAIYAH adalah murid.

ORANG MAIYAH adalah orang-orang yang
berkumpul sebulan sekali di suatu tempat outdoor,
duduk bersama selama rata-rata 5 (lima) sampai 7
(tujuh) jam, pukul 8 malam hingga jam 3 pagi.

ORANG MAIYAH adalah orang-orang yang
berkumpul sebulan sekali selama 5-7 jam tanpa
rasa capek dan selalu merasa kurang lama dan
belum selesei.

ORANG MAIYAH adalah orang-orang yang
berkumpul sebulan sekali selama 5-7 jam tanpa
ada yang mengundang, menuruh, atau
mewajibkan mereka untuk datang berkumpul.

ORANG MAIYAH adalah orang-orang yang
berkumpul sebulan sekali selama 5-7 jam atas
kehendak, niat, motivasi dan pandangannya
masing-maing secara merdeka.

ORANG MAIYAH adalah orang-orang yang
berkumpul sebulan sekali selama 5-7 jam di
Jombang, Yogyakarta, Semarang, Jakarta,
Surabaya, serta yang tentatif 2 atau 3 bulan sekali
di puluhan bahkan ratusan tempat-tempat lain, di
dalam maupun luar negeri.

Tapi ORANG MAIYAH tidak pernah berkata
sombong bahwa tidak ada pengalaman seperti itu
di manapun di seluruh dunia kecuali di tempat
Orang Maiyah ngumpul.

Lebih dari itu, ORANG MAIYAH juga tidak
menuntut kepada siapapun untuk diakui
keberadaannya.

ORANG MAIYAH adalah orang yang belajar kepada
siapa dan apa saja. Kepada yang hebat dan yang
tak hebat. Kepada kepandaian maupun kepada
kebodohan. Kepada yang disukai atau tak disukai.

ORANG MAIYAH adalah filosof semua. Itu bukan
karena hebat atau soal pinter. Filosof karena
ORANG MAIYAH sangat serius menjalani hidupnya.


NEGERI MAIYAH

Untuk apa orang-orang Maiyah berkumpul?
Mungkin karena kalau terpecah namanya
bukan Maiyah.
Kalau bentrok tanpa penyeleseian bukan
Maiyah.
Kalau tidak adil bukan Maiyah.
Kalau tidak mengaplikasi cinta bukan
Maiyah.
Kalau memelihara dengki dan benci bukan
Maiyah.
Kalau tidak bertanggung jawab bukan
Maiyah.
Kalau dibayar tapi tidak tanda memenuhi
amanat di balik bayarannya itu namanya bukan
Maiyah.
Kalau ada penindasan yang dibiarkan dalam
waktu terlalu berkepanjangan, kalau ada
kebodohan tidak dicahayai, kalau ada orang sedih
tidak digembirakan, kalau ada orang menderita
tidak ditolong, itu semua namanya bukan
Maiyah.
Bahwa orang Maiyah memperteguh posisi
persaudaraan dunia akhirat mereka, bertekad
saling tolong menolong satu sama lain.
Bukan karena Negara dan Pemerintah tidak bisa
menolong rakyat kecil macam kita, juga bukan
karena mereka jahat, lalai dan tidak menjalankan
kewajibannya di balik gaji yang mereka makan
bersama keluarganya.
Orang Maiyah saling tolong menolong
hanya karena tiga alasan.
Pertama, karena mereka hamba dan khalifah
Allah.
Kedua, karena sudah saling meyakini dan
memastikan bahwa mereka manusia.
Ketiga, karena mereka Orang Maiyah.
Tetapi Orang Maiyah tidak punya nafsu
untuk melaporkan kepada siapapun dan pihak
apapun saja bahwa sudah tidak ada tema apapun
yang lolos dari rembug ilmu dan diskusi problem
solving mereka.
Orang Maiyah tahu dan mengalami semua
tema apapun saja yang pernah ada dan baru akan
ada sepanjang peradaban ilmu, kebudayaan, dan
pengalaman sosial ummat manusia di dalam
sejarah.
Orang Maiyah berdiskusi tentang kencing,
niat ketika menarik becak, neo-liberalisme dan
illuminati, pantat dan sex, ilmu Nabi Khidlir,
kenthirnya Sudrun, segala macam Presiden,
system politik, segala jenis ideologi, filsafat
macam apapun, psikologi dan kedokteran, biologi
dan kimia, ilmu Ashabul Kahfi dan kaki anjing,
progresivisme politik dengan segala ragam
kosmosnya di tahap segala sejarah, puncak-
puncak intelektualisme, rahasia spirit dan cinta,
transaksi materi dan Lauhul Mahfudh,
kewiraswastaan dan rejeki tak terduga, akuntansi
ke-Tuhan-an dan industri air ludah, kenikmatan
Burdah dan kapitalisme ingus....

Dialog imam abu Hanifah

Dialog Abu Hanifah Dengan Ilmuan Kafir Tentang Ketuhanan...Imam Abu Hanifah pernah bercerita : Ada seorang ilmuwan besar, Atheis dari kalangan bangsa Rom, tapi ia orang kafir. Ulama-ulama Islam membiarkan saja, kecuali seorang, yaitu Hammad guru Abu Hanifah, oleh kerana itu dia segan bila bertemu dengannya.

Pada suatu hari, manusia berkumpul di masjid, orang kafir itu naik mimbar dan mahu mengadakan tukar fikiran dengan sesiapa saja, dia hendak menyerang ulama-ulama Islam. Di antara shaf-shaf masjid bangunlah seorang laki-laki muda, dialah Abu Hanifah dan ketika sudah berada dekat depan mimbar, dia berkata: "Inilah saya, hendak tukar fikiran dengan tuan". Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana, namun dia tetap merendahkan diri kerana usia mudanya. Namun dia pun angkat berkata: "Katakan pendapat tuan!". Ilmuwan kafir itu heran akan keberanian Abu Hanifah, lalu bertanya:

Atheis : Pada tahun berapakah Rabbmu dilahirkan?
Abu Hanifah : Allah berfirman: "Dia (Allah) tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan"
Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahawa Allah ada pertama yang tiada apa-apa sebelum-Nya?, Pada tahun berapa Dia ada?
Abu Hanifah : Dia berada sebelum adanya sesuatu.
Atheis : Kami mohon diberikan contoh yang lebih jelas dari kenyataan!
Abu Hanifah : Tahukah tuan tentang perhitungan?
Atheis : Ya.
Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu?
Atheis : Tidak ada angka (nol).
Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang mendahuluinya, kenapa tuan heran kalau sebelum Allah Yang Maha satu yang hakiki tidak ada yang mendahuluiNya?

Atheis : Dimanakah Rabbmu berada sekarang?, sesuatu yang ada pasti ada tempatnya.
Abu Hanifah : Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?, apakah di dalam susu itu keju?
Atheis : Ya, sudah tentu.
Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku di mana, di bahagian mana tempatnya keju itu sekarang?
Atheis : Tak ada tempat yang khusus. Keju itu menyeluruh meliputi dan bercampur dengan susu diseluruh bahagian.
Abu Hanifah : Kalau keju makhluk itu tidak ada tempat khusus dalam susu tersebut, apakah layak tuan meminta kepadaku untuk menetapkan tempat Allah Ta'ala?, Dia tidak bertempat dan tidak ditempatkan!

Atheis : Tunjukkan kepada kami zat Rabbmu, apakah ia benda padat seperti besi, atau benda cair seperti air, atau menguap seperti gas?
Abu Hanifah : Pernahkan tuan mendampingi orang sakit yang akan meninggal?
Atheis : Ya, pernah.
Abu Hanifah : Sebelumnya ia berbicara dengan tuan dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya. Lalu tiba-tiba diam tak bergerak, apa yang menimbulkan perubahan itu?
Atheis : Kerana rohnya telah meninggalkan tubuhnya.
Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu tuan masih ada disana?
Atheis : Ya, masih ada.
Abu Hanifah : Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat seperti besi, atau cair seperti air atau menguap seprti gas?
Atheis : Entahlah, kami tidak tahu.
Abu Hanifah : Kalau tuan tidak boleh mengetahui bagaimana zat mahupun bentuk roh yang hanya sebuah makhluk, bagaimana tuan boleh memaksaku untuk mengutarakan zat Allah Ta'ala?!!

Atheis : Ke arah manakah Allah sekarang menghadapkan wajahnya? Sebab segala sesuatu pasti mempunyai arah?
Abu Hanifah : Jika tuan menyalakan lampu di dalam gelap malam, ke arah manakah sinar lampu itu menghadap?
Atheis : Sinarnya menghadap ke seluruh arah dan penjuru.
Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma buatan itu, bagaimana dengan Allah Ta'ala Pencipta langit dan bumi, sebab Dia nur cahaya langit dan bumi.

Atheis : Kalau ada orang masuk ke syurga itu ada awalnya, kenapa tidak ada akhirnya? Kenapa di syurga kekal selamanya?
Abu Hanifah : Perhitungan angka pun ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya.
Atheis : Bagaimana kita boleh makan dan minum di syurga tanpa buang air kecil dan besar?
Abu Hanifah : Tuan sudah mempraktekkanya ketika tuan ada di perut ibu tuan. Hidup dan makan minum selama sembilan bulan, akan tetapi tidak pernah buang air kecil dan besar disana. Baru kita melakukan dua hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia.
Atheis : Bagaimana kebaikan syurga akan bertambah dan tidak akan habis-habisnya jika dinafkahkan?
Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila dinafkahkan malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin diberikan (disebarkan) ilmu kita semakin berkembang (bertambah) dan tidak berkurang.

"Ya! kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, apa yang sedang Allah kerjakan sekarang?" tanya Atheis. "Tuan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dari atas mimbar, sedangkan saya menjawabnya dari atas lantai. Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya mohon tuan turun dari atas mimbar dan saya akan menjawabnya di tempat tuan", pinta Abu Hanifah. Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan Abu Hanifah naik di atas. "Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan tuan. Tuan bertanya apa pekerjaan Allah sekarang?". Ilmuwan kafir mengangguk. "Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan. Pekerjaan-Nya sekarang ialah bahawa apabila di atas mimbar sedang berdiri seorang kafir yang tidak hak seperti tuan, Dia akan menurunkannya seperti sekarang, sedangkan apabila ada seorang mukmin di lantai yang berhak, dengan segera itu pula Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, demikian pekerjaan Allah setiap waktu". Para hadirin puas dengan jawapan yang diberikan oleh Abu Hanifah dan begitu pula dengan orang kafir itu.

Kisah ini didapati dalam dua versi yang berbeda sedikit, satu mengatakan Atheis dan yang lain mengatakanya ilmuan kafir, persoalan-persoalan yang dikemukakannya adalah hampir sama, lalu saya gabungkan dan menyusunnya sekali.

Yang perlu mendapat koreksi di sini adalah pernyataan tentang Allah tidak bertempat dan ditempatkan. Madhab Ahlussunnah mengimani bahwa Allah istiwa' di atas Arsy, mengenai kaifiahnya tidak perlu kita bahas karena itu sudah di luar kemampuan kita

Nak maaf kan bapakmu hari ini tidak bisa membelikan susu


"Nak maaf kan bapak mu,hari ini tidak dapat beli susu"!!!!!
itu adalah kata yg hari ini aku dengar dari sebuah bilik rumah(disebut rumah mungkin juga tidak,krna besar na hanya beberapa petak) ketika aku melintas di sebuah jalan yg agag keterbelakang......
dalam benak ku,ternyata masih ada disekitar ku orang² kecil yg seharus na membutuh kan batuan dari kita yg mampu
dan aku pun berhenti sejanak hanya beberapa meter dari rumah bapak dari anak itu,aku sambil termangun duduk di warung yg dekat rumah itu,sambil terkadang aku liat rumah itu,dan aku pun mendengar tangisan anak bayi dari bilik rumah itu.
Sambil bertanya dalam hati,"kemana ibu dari bayi mungil yg tanpa dosa itu"??
"kenapa bapak na tidak mampu membeli kan susu untuk sang bayi yg tanpa dosa itu"??
tidak beberapa saat,aku mendengar percakapan dari penjual kedai minum yg saat itu aku sedang duduk...
"kasian si A itu yah,dia tidak bisa apa,padahal dia sedang sakit,di tambah dia merawat anak na yg masih bayi itu,juga istri na baru saja meninggal 1 bulan yg lalu"
bergetar rasa na hati ini mendengar itu semua......
dan saat itu juga aku beranikan untuk untuk ke tempat bapak itu...dan saat itu aku mendengar kata² itu
"Nak maaf kan bapak tidak bisa membeli susu untukmu hari ini"
aku pun tertunduk dan seketika aku menitik kan air mata...
aku pun tidak jadi untuk masuk kedalam bilik itu,aku segera berl;ari mencari warung terdekat untuk membelikan susu buat bayi mungil itu
bergegas aku berlari untuk secepat na bisa mengantar kan susu buat sang bayi
ketika aku masuk sambil mengucapkan salam,sang bapak terkejut dia lantas menanyakan siapa aku
"kisanak siapa ???
aku pun mejawab sambil mengusap air mata yg masih menetes sedikit di pipiku
"saya bukan siapa² pak,saya hanya kepengen memberikan susu ini buat anak bapak".
sang bapak terkejut.dia kembali bertanya
"kenapa kisanak membantu saya,kisanak tidak kenal saya,dan saya tidak kenal kisanak,kenapa jadi mau menolong saya"??
aku pun menjawab,"anggap saja saya ada rizki berlebih,dan saya mao membatu sesama,dan rizki ini saya dapat di jalan ALLAH.SWT"begitu aku menjawab...
sang bapak tiba² menitik kan air mata
setelah itu aku pun pamit permisi,sambil memeberikan sedikit uang yg ada di dompet ku,untuk sang bapak bisa membeli obat dan membeli susu beberapa hari untuk sang bayi mungil
sang bapak sambil meangkat tangan,dia bersukur kepada ALLAH....sambil mengusap air mata na........
dan hari itu aku mendapat pelajaran terbesar dalam hidupku,dan yg bisa ku ambil adalah
orang tua adalah harta yg paling berharga dari apa harta di dunia
karna mereka lah kita bisa menjadi seperti ini,dan walau pun mereka sakit mereka masih sebisa mungkin menjaga kita
walau pun itu harus mengorban kan jiwa raga mereka....
dan paling sangat menguggah hati adalah
kemana orang² yg di bilang berlebih dalam harta,kemana mereka semua??
kemana hati nurani mereka semua??
apa sudah tertutup semua???
marilah kita semua paling tidak menyisih kan harta kita untuk orang² yg membutuh
banjarbaru,nebula 27 juli 2008

Tips untuk lelaki tentang wanita akhir jaman

Jangankan lelaki biasa, nabi pun sunyi tanpa wanita Tanpa mereka fikiran dan perasaan lelaki akan resah Masih mencari walau ada segalanya Apa yang tiada didalam syurga? Namun Adam tetap rindukan Hawa Dijadikan wanita daripada tulang rusuk yang bengkok itu untuk diluruskan oleh lelaki.

Tetapi seandainya lelaki itu tidak lurus? Mana mungkin kayu yang bengkok menghasilkan bayangan yang lurus Luruskanlah wanita dengan jalan yang ditunjukkan oleh Allah swt Kerana mereka diciptakan sebegitu rupa olehNYa Didiklah mereka dengan panduan Ilahi.

Janganlah cuba menjinakkan mereka dengan harta Kerana nantinya mereka akan semakin liar Janganlah hiburkan mereka dengan kecantikan Kerana nantinya mereka akan semakin derita Kenalkanlah mereka kepada Allah swt zat yang kekal Disitu punca kekuatan dunia.

Akal senipis rambutnya, tebalkanlah ia dengan ilmu Hati separuh kaca, kuatkanlah ia dengan iman Perasaannya selembut sutera…Hiasilah dengan akhlak Suburkanlah ia kerana dari situlah nantinya?>Mereka akan melihat dan keadilan Tuhan Bisikkanlah ke telinga mereka bahawa kelembutan bukan satu kelemahan.

Wanita yang lupa hakikat kejadiannya Pasti tidak akan terhibur dan menghiburkan Tanpa iman, ilmu dan akhlak mereka tidak akan lurus Bahkan mereka akan menjadi semakin bengkok Itulah akibat wanita tidak kenal Tuhannya.

Bila wanita menjadi derhaka, pasti dunia lelaki akan menjadi huru–hara Lelaki pula janganlah mengharapkan ketaatan semata Tetapi binalah kepimpinan Pastikan sebelum memimpin, pimpinlah diri kepadaNya Jinakkanlah diri kepada Allah Insya–Allah akan jinaklah segalanya di bawah pimpinanmu Jangan mengharapkan isteri semulia Fatimah Azzahra Andai dirimu tak sehebat Saidina Ali Karamullah Wajhah.

Pandangan yang mencelakakan

“Pandangan mata selalu menipu, pandangan akal selalu tersalah, pandangan nafsu selalu melulu, pandangan hati yang hakiki, kalau hati itu bersih.”

Mata merupakan salah satu organ yang kecil tetapi memberi makna dan kesan yang besar kepada jasad. Ini kerana, mata merupakan punca segala-galanya. Dari matalah ramai manusia tersungkur ke lembah maksiat dan kehinaan, tetapi berapa ramai yang sedar bahawa organ kecil inilah punca kemusnahan diri mereka. Bak kata pepatah, dari mata turun ke hati.

Bermula satu hubungan dengan pandangan, kemudian dengan senyuman disusuli dengan memberi salam, seterusnya bermulalah perbualan diikuti dengan perjanjian, maka berlakulah pertemuan. Itulah fitrah dan kelaziman manusia yang tidak bertegas pada diri dalam melayani kehendak nafsu.

Perkara ini berlaku kepada hampir semua manusia tidak terkecuali kepada mereka yang berada dalam saf perjuangan Islam. Pernahkah perkara ini terjadi kepada kita atau sebaliknya?. Jika ya, sedarlah dan bertaubatlah dan jika tidak panjatkanlah kesyukuran kepada Allah kerana masih lagi memberi kita kekuatan untuk membentengi diri daripada punca kemurkaan Allah ini. Marilah kita sama-sama menyedari bahawa menjaga pandangan mata adalah merupakan perkara penting yang telah ditinggalkan oleh kebanyakkan pejuang Islam hari ini.

Sungguh memalukan apabila sesi mesyuarat yang merupakan medan untuk merangka kerja-kerja Islam telah terpesong daripada matlamatnya kerana telah berlaku pandangan mata yang tidak terbatas dan gurau-senda yang melampau. Adakah kita semua menyedari atau sengaja tidak mengendahkannya kerana menganggap ianya satu perkara biasa yang tidak perlu dirungsingkan, atau kita benar-benar tidak menyedarinya? Apa-apa pun jawapannya, bagi seorang yang bergelar mukmin sejati, hatinya amat sensitif dan mudah tersentuh dengan apa jua perkara yang bernama DOSA. Bukankah seorang mukmin melihat dosa walaupun sekecil-kecilnya seolah-olah seketul batu besar yang menghempap jasadnya, menghantui dirinya, menekan perasaannya dan meragut ketenangan jiwanya? Itulah yang sepatutnya dirasai oleh kita semua yang yang bukan sahaja bercita-cita menjadi mukmin sebenar tetapi amat rindu menjadi pejuang agama Allah yang Maha Tinggi. Bermula tika dan saat ini, marilah kita sama-sama menegakkan syariat Allah bermula dari diri kita sendiri. Usahlah kita menuding jari ke arah orang lain jika Islam terpinggir dalam biah KHAIRIAH ini khususnya dan Malaysia yang tercinta ini amnya kerana mungkin kita juga turut memberi saham kepada fenomena ini.

Justeru itu, dengan kesedaran dan keinsafan ini, marilah kita sama-sama membaiki dan menghapuskan kefasadan ini dengan sama-sama menjaga pandangan mata yang diharamkan dan memberi peringatan kepada mereka yang lupa dikalangan kita. Jangan kalian memandang kepada kecil atau besarnya dosa itu tetapi pandanglah kepada “siapa” kalian bersalah.

Sesungguhnya Allah tidak pernah mengharapkan sesuatu apa pun daripada kalian tetapi kalianlah yang terlalu mengharapkan pertolongan Allah dan keredaan-Nya dalam perjuangan ini. Takutilah amaran Allah melalui lidah kekasih-Nya yang bermaksud:

“ Hendaklah kamu menahan pandangan kamu dan menjaga kehormatan kamu ATAU Allah menelekupkan muka kamu “.

Ketahuilah wahai sahabat bahawa Allah tidak pernah berdusta atau memungkiri janji-Nya. Di tangan kalianlah untuk memilih SATU di antara DUA - Syurga atau Neraka - . Ayuh, tundukkanlah pandanganmu agar tertutup pintu neraka.

“ Wahai Tuhan kami, biarkanlah kami nampak yang benar itu benar dan berilah kekuatan kepada kami untuk mentaatinya. Dan biarlah kami nampak yang batil itu batil dan berilah kakuatan kepada kami untuk kami